08 Oktober 2022 In Berita

Pada hari Sabtu, 8 Oktober 2022, Departemen Teknologi Industri Pertanian,   Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas mengadakan Pengabdian pada Masyarakat di Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat dari Bapak Wali Nagari Gadut (Bapak Drs. Masferiedi), Kecamatan Tilatang Kamang Nomor : 472/197/Kessos/ IX – 2022 tertanggal 26 September 2022 tentang “Permohonan Pelatihan Bidang Pengolahan Buah Naga, Ubi, dan Hasil Pertanian Lainnya”. Tema pengabdian ini adalah “Diversifikasi Produk Olahan Buah Naga”. Dosen Universitas Andalas yang hadir pada kegiatan pengabdian ini adalah : (1) Bapak Santosa, (2) Ibu Risa Meutia Fiana, (3) Bapak Sahadi Didi Ismanto, (4) Bapak Deivy Andhika Permata, (5) Ibu Fitriani Kasim, (6) Ibu Lisa Rahayu, dan (7) Ibu Neni.

Gambar 1. Bapak Wali Nagari Gadut Memberi Kata Sambutan

 

Gambar 2. Ketua Departemen Teknologi Industri Pertanian Memberi Kata Sambutan

 

Gambar 3. Ibu Dr. Fitriani Kasim Memberi Materi Pengabdian

 

Gambar 4. Presentasi Ibu Dr. Fitriani Kasim tentang Buah Naga

 

Gambar 5. Hasil Olahan Buah Naga

 

Gambar 6. Dokumentasi dengan Ibu PKK Nagari Gadut

 

Gambar 7. Penyerahan Kenang-kenangan dari Departemen Teknologi Industri Pertanian  untuk Nagari Gadut.

 

 

05 Oktober 2022 In Berita

Pada hari Rabu, 5 Oktober 2022, di Hotel Santika, Padang, dilaksanakan acara Focus Group Discussion (FGD) Revisi Kurikulum Program Studi Magister (S2) Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas. Narasumber pada acara tersebut adalah : (1) Ketua Umum APTA (Bapak Dr. Yuli Wibowo) (dilaksanakan secara daring), (2) Balai Riset dan Standarisasi Industri, (3) Kepala SMK Pertanian Pembangunan, Padang (Bapak Suhandi, SP, M.Pd), (4) Ibu Srimaryati, S.TP, M.TP, dan (5) Bapak Hendra Saputra, S.TP, MP). Presentasi dari narasumber (1), (2), dan (3) dipandu oleh moderator Ibu Dr. Ir. Kurnia  Harlina Dewi, M.Si, sedangkan presentasi dari narasumber (4) dan (5) dipandu oleh Ibu Dr. Fitriani Kasim, S.TP, M.Si.

Gambar 1. Ibu Dr. Ir. Kurnia  Harlina Dewi, M.Si sebagai Moderator

 

Gambar 2.  Ibu Dr. Fitriani Kasim, S.TP, M.Si sebagai Moderator

 

Gambar 3. Bapak Dr.  Deivy Andhika Permata Memberi Penjelasan tentang Kurikulum

 

Gambar 4. Peserta FGD

 

Gambar 5. Dokumentasi Peserta dan Narasumber (I)

 

Gambar 6. Dokumentasi Peserta dan Narasumber (II)

19 September 2022 In Berita

Universitas Andalas mengukuhkan tiga guru besar Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) di bidang Teknologi Hasil Pertanian yakni Prof. Dr. Ir. Anwar Kasim, Prof. Dr. Ir. Rina Yenrina, M. Si, dan Prof. Tuty Anggrainy, STP, MP, Ph. D.

Pengukuhan tersebut ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan oleh Ketua Dewan Professor Prof. Helmi, Ph. D disaksikan langsung oleh Rektor Universitas Andalas Prof. Dr. Yuliandri, SH. MH, Sekretaris SAU Prof. Nilda Tri Putri, Ph. D, Sekretaris Dewan Profesor Prof. Dr. Erwin, M.Si, dan Dekan Fateta Dr. Alfi Asben di Convention Hall Senin (19/9).

Prof. Anwar Kasim dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Pada Bidang Ilmu Teknologi Pertanian. Ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul ‘Gambir Tanaman dari Masa Lalu dan Bahan Baku Industri Masa Datang’.

Dalam orasinya, beliau menyoroti potensi gambir sebagai subtitusi bahan penyamak kulit yang belum dimaksimalkan di Indonesia dan masih bergantung pada pasar ekspor.

Sementara itu, Prof. Rina Yenrina menyampaikan orasi yang berjudul Pengendalian Hiperurisemia dan Arthritis Gout dengan Membatasi Konsumsi “High Purine Foods” dan Kandungan Purin Masakan Khas Sumatera Barat.

Pada pidatonya, ia menjelaskan makanan khas Sumbar memiliki kandungan purin yang berpotensi paling tinggi dalam menyebabkan penyakit asam urat. Beliau dikukuhkan sebagai guru besar tetap di bidang ilmu teknologi pangan dan gizi.

Pada bidang ilmu teknologi hasil kebun, Prof. Tuty Anggraini menyampaikan pidato mengenai pengolahan teh, yang berjudul ‘Potensi Teh (Camellia sinensis) Sumatera Barat sebagai Antioksidan Serta Pengaruh Keberadaan Anthraquinone Sebagai Kontaminan’.

Ia menemukan bahwa kandungan anthraquinone yang seharusnya tidak terdapat pada teh, masuk melalui proses pengolahannya.

Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengucapkan selamat kepada tiga guru besar yang telah dikukuhkan. Ia menyebut kegiatan ini adalah momentum spesial, karena Universitas Andalas terus diperkuat oleh jajaran guru besar.

“Kami tentunya berharap guru-guru besar yang dikukuhkan, bisa mengaplikasikan ilmu yang dimiliki demi kepentingan masyarakat,” tutupnya.

 

09 Juli 2022 In Berita

Kabupaten Solok merupakan daerah yang mempunyai potensi sebagai kawasan wisata berkelas internasional. Potensi itu antara lain kawasan wisata Gunung talang adalah satu-satunya spot di dunia, wisatawan dapat menikmati pemandangan empat danau sekaligus yaitu Danau di Atas, Danau di Bawah, Danau Talang, dan Danau Singkarak. Selain itu wisatawan yang datang ke sana juga dapat melihat empat gunung mulai dari Gunung Kerinci, Singgalang, Merapi, dan Talamau, serta pemandangan samudra Hindia bila cuaca memungkinkan. Secara geografis letak Kabupaten Solok berada antara 00° 32’ 14’’ dan 01° 46’45” Lintang Selatan dan 100° 25’ 00” dan 101° 41’ 41” Bujur Timur. Topografi wilayahnya sangat bervariasi antara dataran, lembah dan berbukit-bukit, dengan ketinggian antara 329 meter – 1 458 meter di atas permukaan laut.

Berdasarkan potensi tersebut, dosen-dosen Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas mengadakan Pengabdian Masyarakat secara gabungan yang melibatkan 3 Prodi dalam pelaksanaanya. Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 2 Juli 2022 tersebut mengangkat tema “Penerapan IPTEKS dalam Pengembangan Industri Pertanian dan Pangan Lokal Penunjang Wisata di Nagari Kinari, Kec. Bukit Sundi, Kab. Solok”. Agenda kegiatan yang dilakukan adalah yang pertama workshop pengurusan P-IRT, kemudian dilanjutkan dengan Penyuluhan tentang Pangan, dan kegiatan penutup dilakukan Expo produk hasil riset dosen FATETA. Dalam kesempatan ini, Camat Bukit Sundi menyampaikan kesan “Kehadiran bapak ibu dosen ke daerah kami merupakan hal yang baik dan positif, utamanya untuk pengembangan wilayah”.