Kick-Off Meeting Pengembangan Kurikulum Prodi S2 TIP UNAND

20 Juli 2022

Departemen Teknologi Industri Pertanian UNAND terus berkomitmen mewujudkan Pendidikan tinggi yang berkualitas. Setelah Prodi S1 TIP telah dulu melakukan pengembangan kurikulum, kini Prodi S2 TIP sedang melakukan proses pengembangan kurikulum berbasis OBE (Outcome Based Education). Kick-Off meeting Pengembangan Kurikulum dibuka oleh Dekan FATETA, Bapak Dr. Ir. Alfi Asben, M.Si, dalam sambutannya Dekan FATETA menyampaikan pesan bahwa “untuk menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi yang berkualitas, peningkatan mutu harus terus dilakukan, salah satunya adalah dengan pengembangan kurikulum yang adaptif merespon perkembangan zaman”. Dalam acara kick-off meeting ini juga turut hadir Sekretaris Departemen TIP UNAND, Bapak Deivy Andhika Permata, S.Si., M.Si.

Kurikulum Outcome-Based Education (OBE) adalah pendekatan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif. Dan OBE berpengaruh pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum; perumusan tujuan dan capaian pembelajaran; strategi pendidikan; rancangan metode pembelajaran; prosedur penilaian; dan lingkungan/ekosistem pendidikan. Selain itu, outcome bukan hanya materi yang harus diselesaikan. OBE mengukur hasil pembelajaran (Outcome) dan memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan baru yang mempersiapkan mereka pada level global.

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UNAND, No: 0076/XIII/M/FATETA-2022, Tim revisi kurikulum Prodi S2 TIP UNAND dipimpin oleh Prof. Dr. Anwar Kasim, Dr. Kiki Yulianto, S.TP., M.P sebagai sekretaris, serta anggota tim terdiri dari (1) Prof. Dr. Ir. Santosa, M.P; (2) Dr. Ir. Kurnia Harlina Dewi, M.Si; (3) Dr. Fitriani Kasim, S.TP., M.Si; (4) Annisa Putri, S.TP., M.T; (5) Lisa Rahayu, S.TP., M.P. Tim ini akan bekerja efektif selama 6 bulan untuk menghasilkan luaran berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan pengembangan kurikulum. Selain itu, tim juga akan melakukan beberapa kegiatan FGD dengan Stakeholder terkait.

 

Read 249 times