Manfaatkan Asap Cair sebagai Penggumpal Lateks, Fateta Unand Adakan Pengabdian Masyarakat

04 Oktober 2019

Air Haji (29/09)- Tim Pengabdian Masyarakat Fateta Unand mengadakan kegiatan pengabdian di Nagari Sungai Sirah, Air Haji Kecamatan Linggo Sari Baganti. Pada tahun sebelumnya, program pengabdian dengan tema Pelatihan penggunaan alat pirolisis dan aplikasinya untuk pembuatan sit angin ini bekerja sama dengan UPTD KPHP Pesisir Selatan, Dinas Kehutanan Sumbar juga telah dilakukan di Nagari Punggasan Timur dan Nagari Pondok Parian Lunang. Respon yang begitu baik dari kelompok tani dan programnya yang masih berlanjut sampai sekarang mendorong UPTD KPHP Pessel untuk kembali mengangkatkan tema pengabdian yang sama.

Kegiatan ini berlangsung selama satu hari dengan metode ceramah, diskusi dan praktek. Materi dan diskusi dan praktek penggunaan asap cair sebagai penggumpal lateks diadakan di SDN 37 Sungai Sirah, sedangkan kegiatan praktek pembuatan asap cair dilaksanakan di rumah ketua kelompok tani karet Surah Bersama. Diawali dengan sambutan dari wali nagari, ketua KPHP Pesisir Selatan dan dilanjutkan dengan penyajian materi pembuka oleh Prof. Dr. Ir Anwar Kasim. Pada sambutannya, Madrianto, selaku kepala UPTD KPHP Pessel berharap masyarakat Sungai Sirah bisa memanfaatkan  semua fasilitas alat yang diberikan mulai dari separangkat alat pirolisis, cetakan sit angin, pisau sadap untuk petani dan seperangkat alat destilasi yang bisa digunakan untuk memurnikan asap cair hingga bisa dimanfaatkan ibu-ibu sebagai ikan asap dan pengawet pangan lainnya. “Kami dari Dinas akan merasa bangga jika Bapak/Ibu semua bisa menjaga dan menggunakannya dengan baik dan Kami juga akan mengupayakan mencari pasar yang cocok untuk penjualan sit angin ini, “ujar Mardianto.

Pengaplikasian asap cair sebagai koagulan pada lateks dan pembuatan sit angin juga langsung dipraktekkan oleh Tim bersama masyarakat. Antusiasme masyarakat terlihat saat praktek berlangsung. Beberapa petani sengaja membawa lateks segar yang langsung diambil dari kebun. Selanjutnya asap cair dan alat bahan lainnya sudah disediakan tim. Pembuatan sit angin yang dipandu oleh Sri Mutiar, Spt, MP dan Yefsi Malrianti, STP hanya butuh waktu 10 menit untuk menunggu proses penggumpalan lateks menjadi sit anginnya. Syaifullah, selaku ketua BUMNag dan beberapa warga lainnya sangat bersemangat untuk terus mencoba praktek menggumpalkan latek. “Ada cara tersendiri yang harus dipahami oleh petani, terutama perbandingan antara komposisi asap cair dengan lateks serta proses pengadukan lateks untuk pembuatan sit angin “, ujar Rahmi Eka Putri, SSi.,MSi selaku pemateri. Melanjutkan pembicaraan “Asap cair yang nanti dihasilkan oleh alat kita ini untuk sekali produksi akan cukup untuk menggumpalkan lateks dengan luas 1 hektar. Jadi Bapak/Ibu tidak perlu lagi menggunakan pupuk, asam cuka atau koagulan lainnya yang tidak dianjurkan dan dapat merusak mutu dari karet yang dihasilkan.

Diakhir acara, dilakukan kunjungan ke tempat alat pirolisis yang telah di pasang satu hari sebelumnya di rumah ketua kelompok tani. Prof. Dr. Ir Anwar Kasim juga menjelaskan secara ringkas bagaimana pengoperasian alat dan hal-hal yang harus diperhatikan selama alat beroperasi. Sembari penjelasan, alat juga langsung difungsikan. Pelatihan berakhir setelah asap cair keluar dari alat dan dilanjutkan dengan foto bersama.  

Read 539 times